kabar bisma

Klien Bapas Malang Peroleh Ilmu Pembuatan Keripik Lele dari Tim Pengabdian Masyarakat FPP-UMM

Malang (22/6) – Masa pandemi COVID-19 banyak mengubah kehidupan, khususnya kondisi perekonomian masyarakat. Tak terkecuali kehidupan klien pemasyarakatan Bapas Malang. Untuk membantu mengembalikan kehidupan dan penghidupan klien di masa pandemi, Bapas Malang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian-Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

Hari ini, Selasa, 22 Juni 2021, dengan bertempat di Bapas Kelas I Malang, Tim Pengabdian Masyarakat FPP-UMM yang terdiri dari dua dosen, yakni Sri Winarsih, STP, MP dan Bayu Etti Tri Adiyastiti, S.Pt.,M.Sc, serta lima mahasiswa memberikan pelatihan pembuatan keripik lele. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 15 klien pemasyarakatan yang menjalani Asimilasi Rumah maupun Reintegrasi Sosial.

Pada pukul 09.00, kegiatan dibuka dengan sambutan dan arahan dari Kepala Bapas Kelas I Malang, Sugandi Bc.IP., S.H., M.H.

“Kami sangat berterima kasih kepada Tim Pengabdian Masyarakat FPP-UMM yang telah bersedia memberikan kegiatan pelatihan kepada klien pemasyarakatan Bapas Kelas I Malang. Tentu, kami berharap bahwa kerja sama ini akan tetap berkelanjutan demi meningkatkan kemampuan klien pemasyarakatan kami.” ungkap Sugandi.

Setelah pembukaan dan arahan dari Kabapas Malang, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Tim Pengabdian Masyarakat FPP-UMM yang diwakili oleh Bayu Etti Tri Adiyastiti, S.Pt.,M.Sc. Dalam sambutannya, dosen muda FPP-UMM ini menyampaikan kepada seluruh peserta untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dengan semangat. “Kami berharap kegiatan pelatihan pembuatan keripik lele ini dapat dipraktikkan di rumah dan bahkan dapat menjadi inspirasi teman-teman untuk memulai home industri keripik lele nantinya.” pungkas Bayu Etti.

Usai pengarahan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik membuat keripik lele, mulai dari proses menyiapkan ikan lele menjadi adonan keripik hingga praktik menggoreng adonan menjadi keripik lele yang siap dikonsumsi. Saat kegiatan pelatihan, peserta nampak antusias menyimak dan mempraktikkan pembuatan keripik lele.

Di akhir kegiatan, peserta diberi kesempatan untuk memberikan feedback atau umpan balik terkait kegiatan pelatihan yang telah dilakukan. Beberapa peserta terlihat bersemangat dalam menyampaikan opini mengenai rasa maupun teknik pembuatan keripik lele yang telah dilakukan agar dapat bersaing di pasaran. Hal ini menunjukkan bahwa telah muncul minat peserta pelatihan, dalam hal ini klien pemasyarakatan Bapas Malang, untuk mulai mencoba peluang bisnis di industri kuliner.

Selain kegiatan pelatihan, klien pemasyarakatan juga akan mendapatkan pendampingan dari Tim Pengabdian Masyarakat FPP-UMM dalam hal teknik pengemasan dan pemasaran dalam beberapa waktu ke depan. Harapannya, rangkaian program Pengabdian Masyarakat ini dapat meningkatkan kualitas hidup klien pemasyarakatan menjadi lebih baik.