kabar bisma

Bersama UNODC, Bapas Malang Berikan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Klien

Malang – Bapas Kelas I Malang berupaya untuk mengembalikan hidup, kehidupan, dan penghidupan, klien pemasyarakatan. Untuk itu, Bapas Malang menggandeng berbagai stakeholder, lembaga, dan kelompok masyarakat guna bersinergi mendorong keberhasilan rehabilitasi dan reintegrasi sosial klien.

Seperti kali ini, Bapas Malang bekerjasama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menghadirkan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM), untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada klien pemasyarakatan Bapas Kelas I Malang.

Kegiatan pelatihan kewirausahaan yang diagendakan pada 28-29 Maret ini bertempat di Aula Bapas Kelas I Malang dan diikuti oleh 15 orang klien pemasyarakatan, dengan 7 orang di antaranya merupakan klien high risk eks-napiter yang menjalani bimbingan di Bapas Malang. Selain itu, kegiatan juga dihadiri oleh Perwakilan UNODC di Indonesia, Bapak Kristian Patrasio dan Ibu Wiwik Juliastanti, serta Bapak Chrisbiantoro, Ketua YIIM beserta Tim.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Bapas Kelas I Malang, Sugandi. “Kegiatan pelatihan ini merupakan wujud komitmen Bapas Malang untuk dapat mengembalikan hidup, kehidupan, dan penghidupan bapak ibu setelah menjalani masa pidana. Untuk itu, kami harapkan bapak ibu untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dengan sungguh-sungguh, semangat, dan dapat mengaplikasikan ilmu kewirausahaan ini di rumah dan masyarakat nantinya,” pesan Sugandi kepada seluruh peserta pelatihan.

Dalam agenda pelatihan hari ini, seluruh peserta antusias menyimak dan berdiskusi mengenai pengalaman wirausaha yang tengah digeluti. Adapun materi pelatihan pada hari ini meliputi pengembangan berfikir dan berperilaku wirausaha, memajukan UMKM melalui inovasi produk, jasa, dan pelayanan, serta pengantar teori dasar dan pembukuan keuangan usaha.

Sebagai informasi, kegiatan ini terlaksana atas dukungan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Office of Counter-Terrorism (UNOCT), dan Counter-Terrorism Committee Executive Directorate (CTED), serta Pemerintah Jepang.