kabar bisma

Scoping Mission di Bapas Malang, UNODC Apresiasi Pembimbingan Klien High-Risk Eks-Teroris

Malang – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang diwakili oleh Bapak Deddy Eduar Eka Saputra (Kasi Kerja Sama Luar Negeri), bersama United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) mengunjungi Bapas Kelas I Malang dalam rangka penguatan tugas dan fungsi Pembimbing Kemasyarakatan serta Scoping Mission pelaksanaan pembimbingan klien eks-napiter pada Selasa (7/12).

Menyambut kedatangan Tim Ditjenpas bersama UNODC, Kepala Bapas Kelas I Malang beserta pejabat struktural dan Pembimbing Kemasyarakatan, menyiapkan paparan mengenai kegiatan pembimbingan dan pengawasan yang telah dilaksanakan terhadap klien yang termasuk high risk tersebut. Tidak hanya itu, Kepala Bapas Kelas I Malang juga menunjukkan hasil produksi klien eks-napiter yang dijual di etalase pada ruang tunggu layanan.

Dalam paparannya, Kepala Bapas Kelas I Malang menyampaikan terobosan dalam pembimbingan dan pengawasan klien eks-napiter yang bertajuk “Mawas Mbois”.

“Melalui Mawas Mbois, Bapas Kelas I Malang berkolaborasi dengan aparat penegak hukum, stakeholder terkait, hingga masyarakat dalam pembimbingan dan pengawasan klien eks-napiter,” tutur Sugandi, Kepala Bapas Kelas I Malang.

Selain itu, Sugandi menambahkan, bahwa dengan Mawas Mbois, relasi antara klien eks-napiter dengan Bapas Kelas I Malang, khususnya Pembimbing Kemasyarakatan, sudah seperti keluarga. Klien eks-napiter pun dapat mengembalikan hidup, kehidupan, dan penghidupannya serta dapat diterma kembali di tengah-tengah masyarakat.

Menanggapi pemaparan mengenai Mawas Mbois, Rabby Pramudatama selaku National Programme Coordinator UNODC, mengapresiasi terobosan Bapas Kelas I Malang dalam penanganan klien eks-napiter.

“Kami melihat banyak praktik baik, bahkan terobosan dari Bapas Malang dalam penanganan eks napiter. Harapan kami, terobosan ini dapat menjadi pilot project untuk diaplikasikan di UPT lain, atau bahkan di negara lain,” tutur Rabby.